Melihat tren yang tengah berkembang, khususnya media sosial seperti TikTok, menggelitik Meta untuk membuat pembaruan kebijakan pada durasi Reels mereka. Meta telah mengumumkan untuk memperpanjang durasi video yang bisa diunggah dan ditampilkan di Facebook Reels yang sebelumnya sudah mereka terapkan pada Instagram Reels.
Dilansir dari Tech Crunch, saat ini untuk durasi unggahan di Facebook Reels bisa sampai 90 detik dari yang awalnya hanya 60 detik saja. Selain itu, kebijakan untuk penambahan durasi ini juga dibarengi dengan hadirnya sejumlah pembaruan fitur, seperti ragam template untuk membuat Reels sehingga jadi lebih mudah.
Pengguna cukup memilih template yang tengah tren saat ini untuk buat Reels mereka jadi lebih menarik. Tak hanya itu saja, Meta menghadirkan fitur Grooves di Facebook yang bisa secara otomatis menyinkronisasikan gerakan dalam video dengan pilihan audio dari lagu atau musik favorit mereka.
Melalui inovasi yang dilakukan Meta terhadap Facebook, pengguna jadi lebih mudah membuat Reels dengan fitur Memories. Keseluruhan fitur yang disebutkan tadi sudah Meta rilis di Instagram sejak beberapa bulan lalu dan kini giliran Facebook.
Melalui Reels, Meta berharap untuk bisa bersaing dengan platform media sosial lainnya yang fokus menampilkan konten video pendek. Sebagai informasi, Meta sudah meluncurkan Reels di Facebook secara global sejak Februari tahun 2022 lalu.
Dalam masa peluncuran tersebut, Meta juga menambahkan fitur untuk editing sampai opsi periklanan dengan Reels di Facebook. Sejak diluncurkan, Meta memang mengakui pertumbuhan ketertarikan publik terhadap konten berformat Reels menjadi salah satu yang tercepat dan signifikan di platform mereka.
Pembaruan yang dilakukan pada Facebook Reels terjadi di tengah-tengah masalah yang dihadapi oleh Meta. Sebagai perusahaan induk dari Whatsapp dan Instagram, Meta Platforms dituduh mencuri informasi algoritma rahasi dari startuo di bidang kecerdasan buatan atau AI, Neural Magic Inc.
Kabar terakhir pun menyebutkan Meta kehilangan kesempatan untuk akhiri gugatan di pengadilan federal Boston, AS atas tuduhan tersebut. Dikutip dari Reuters, pengadilan menghadirkan saksi ahli yang menyebutkan Meta berutang pada Neural Magic sebesar USD 766 juta (setara Rp 11,7 triliun) sebagai royalti.
Sejauh ini perwakilan Meta dan Neural Magic belum beri tanggapan akan keputusan itu, di mana sidang akan dijadwalkan pada September mendatang. Neural Magic Inc asa Somerville Massachusetts, AS yang digawangi oleh dua mantan peneliti Massachusetts Institute of Technology (MIT) ini menggugat Meta sudah dari sebelumnya bernama Facebook pada 2020.
Perusahaan yang dimodali sejumlah ventura dan perusahaan seperti Andreessen Horowitz, VMware, Comcast, dan Verizon ini menciptakan algoritma yang merupakan jantung dari teknologi Neural Magic Inc. Gimana pendapat Anda?
Inovasi dan pembaruan tak hanya dilakukan oleh Meta saja, tetapi juga GlobalXtreme yang merupakan perusahaan penyedia jasa layanan Internet no. 1 di Bali. GlobalXtreme berkomitmen memberikan layanan terbaik kepada pelanggan melalui jaringan infrastruktur yang memadai, teknisi berpengalaman, dan layanan customer service 24/7. GlobalXtreme memberikan penawaran layanan Internet mulai dari 300.000 rupiah dengan kecepatan 75 Mbps dan untuk info lebih lanjut hubungi (0361) 736-811.