Eksplorasi ke ‘Dark Universe’: Peluncuran Teleskop Euclid oleh Eropa

Ilustrasi peluncuran roket source unsplash

Menuju kedalaman “Dark Universe”, misi ambisius Eropa mengungkap misteri alam semesta lewat peluncuran teleskop luar angkasa terbaru, Euclid.

Badan Antariksa Eropa, atau yang lebih dikenal dengan European Space Agency (ESA), telah meluncurkan teleskop ruang angkasa yang disebut Euclid dari negara bagian Florida, Amerika Serikat. Tujuan utama peluncuran ini adalah untuk melakukan ekspedisi ke dalam apa yang sering disebut sebagai ‘alam semesta gelap’ atau ‘dark universe’.

Teleskop yang diberi nama Euclid ini adalah buah kerja keras Eropa yang bertujuan untuk menambah pengetahuan umat manusia terhadap fenomena kosmis yang penuh misteri. Fenomena ini dikenal sebagai ‘materi gelap’ atau ‘dark matter’ dan ‘energi gelap’ atau ‘dark energy’.

Dilansir dari cnn, Teleskop Euclid, yang mendapat namanya dari ‘Bapak Geometri’, telah diterbangkan keluar angkasa dengan bantuan roket SpaceX Falcon9. Pada pukul 11 waktu setempat, Euclid telah meninggalkan Cape Canaveral Space Force Station, yang berlokasi di Florida, Amerika Serikat, dan memasuki orbit luar bumi.

Nama ‘Euclid’ atau Euclides diambil dari seorang matematikawan terkenal dari Yunani Kuno, yang sering disebut sebagai ‘Bapak Geometri’. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam situs resmi ESA.

Teleskop luar angkasa Euclid ini memiliki ketinggian sekitar 4,5 meter dan diameter sekitar 3,1 meter. Teleskop ini dilengkapi dengan dua instrumen utama, yakni kamera inframerah dekat yang dirancang untuk mengukur jarak dan kecerahan galaksi, dan kamera cahaya tampak yang akan digunakan untuk mempelajari bentuk dan struktur yang ada di alam semesta.

Euclid memiliki misi yang cukup ambisius, yakni untuk melakukan pengamatan luar angkasa sampai sejauh 10 miliar tahun cahaya. Meskipun lebih pendek dibandingkan dengan teleskop luar angkasa James Webb yang dapat melihat hingga jarak 13 miliar tahun cahaya, misi Euclid ini tidak kalah pentingnya.

Setelah peluncuran, kontrol misi ESA mengambil alih kendali Euclid dari roket SpaceX dan melanjutkan perjalanan teleskop ini menuju ‘Titik Lagrange 2’. Di tempat ini, Euclid akan bergabung dengan teleskop luar angkasa Gaia dan James Webb yang telah ada di sana lebih dulu.

Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) NASA akan menjadi mitra penting teleskop Euclid dalam pencarian energi gelap (dark energy) dan materi gelap (dark matter). Foto/NASA/ESA

Rencana ESA adalah Euclid akan berada pada jarak rata-rata sekitar 1,5 juta kilometer dari permukaan bumi. Menurut ESA, tempat ini adalah titik di mana gaya gravitasi antara matahari dan bulan seimbang, sehingga memungkinkan Euclid untuk berada dalam posisi yang stabil tanpa perlu melakukan banyak intervensi. Dengan demikian, Euclid dapat memfokuskan energi dan sumber dayanya untuk melakukan misi penjelajahan dan pengamatan alam semesta gelap.

Peluncuran teleskop Euclid ini adalah langkah maju besar dalam upaya umat manusia untuk memahami fenomena alam semesta yang masih penuh misteri. Melalui misi ini, kita berharap dapat mengungkap lebih banyak rahasia tentang alam semesta dan membuka peluang baru dalam bidang pengetahuan dan teknologi antariksa.

Perkembangan teknologi akan terus berlanjut seiring dari inovasi yang ada, seperti yang dilakukan GlobalXtreme. GlobalXtreme selaku penyedia jasa layanan Internet Fiber Optic no. 1 di Bali berkomitmen terus berdampak bagi kemajuan teknologi untuk seluruh lapisan masyarakat dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan melalui jaringan infrastruktur yang memadai, teknisi berpengalaman, dan layanan customer service 24/7. GlobalXtreme memberikan penawaran layanan Internet mulai dari 300.000 dan untuk info lebih lanjut hubungi (0361) 736 811