Fakta Unik Piala Dunia 2022 Qatar Termahal Sepanjang Sejarah

Fakta Unik Piala Dunia 2022 Qatar Termahal Sepanjang Sejarah

Al Thumama Stadium. Source : Christopher Pike/Bloomberg

Terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar mendapat banyak pro dan kontra dikarenakan beberapa faktor yang membuat negara ini menjadi kontroversial.

Iklim yang sangat panas di negara Teluk Persia ini membuat keraguan banyak pihak akan ketidakmungkinan diadakan gelaran Piala Dunia yang seharusnya pada musim panas biasa dan kini dialihkan ke November Desember bertepatan dengan bergulirnya liga nasional. Tidak mau kehilangan pemain bintang mereka, pihak penyelenggara liga nasional Qatar memutuskan untuk merehatkan sementara kompetisi tersebut.

Keraguan akan terpilihnya Qatar yang dikenal sebagai salah satu pengekspor minyak besar dunia, bagaimana mungkin negara berpenduduk 2,94 juta dan tanpa adanya sejarah persepakbolaan bisa memenangkan pemilihan rahasia menjadi tuan rumah pesta bola empat tahunan tersebut. Kontroversi terhadap Qatar tak hanya sampai situ saja, sekelompok pejuang hak asasi manusia mengecam negara tersebut terhadap perlakuan mereka kepada para pekerja asing yang membangun stadion serta akomodasi pendatang yang ingin menonton pertandingan.

Menanggapi hal tersebut, pihak pemerintah Qatar mengatakan akan melakukan perubahan pada undang-undang ketenagakerjaannya. Dilansir dari bloomberg.com, berikut beberapa topik yang menghiasi terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

1. Dugaan suap pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022

FIFA selaku lembaga yang memiliki kewenangan mengatur dunia sepak bola internasional sudah dituduh menerima suap untuk Rusia dan Qatar mendapat hak menjadi Piala Dunia 2022 sejak 2010. Dua anggota komite eksekutif FIFA yang beranggotakan total 24 orang diketahui mendapat skors sebelum dilakukannya pemungutan suara. Pihak Qatar sendiri membantah atas adanya tuduhan suap dalam rangka pemilihan tuan rumah Piala Dunia dan FIFA menyebut penyelenggaraan di negara tersebut sejalan dengan misi untuk memperluas olahraga sepak bola ke wilayah baru.

2. Meningkatkan Ekonomi Pariwisata dan Bisnis

Pemerintah Qatar berharap Piala Dunia 2022 kali ini dapat membantu mendorong moderinisasi citra negara tersebut untuk menjadikannya tujuan wisata dan bisnis yang setara dengan Dubai. Menyambut piala dunia, Qatar akan menyelesaikan proyek infrastruktur senilai 300 miliar dolar Amerika dengan target sebelum pertandingan pembukaan. Qatar sebagai salah satu negara terkaya di dunia karena cadangan gas alam yang sangat besar berharap menambah 17 miliar dolar bagi ekonomi di negara tersebut selama piala dunia berlangsung.

3. Kondisi tenaga kerja pendatang di Qatar

Selama proses pembangunan infrastruktur penunjang Piala Dunia, media melaporkan rincian kasus buruh yang menjadi sasaran perlakuan tidak manusiawi dan keamanan kerja yang rendah. Amnesty International menuduh pemerintah Qatar gagak menyelidiki dengan baik sistem “kafala” di mana para buruh memerlukan izin majikan untuk melamar pekerjaan baru, pulang ke rumah, atau bahkan sampai membuka rekening bank. Pada tahun 2019, PBB menyerang Qatar atas kasus diskriminasi rasial di mana kewarganegaraan seorang pekerja memainkan peranan penting terhadap bagaimana mereka akan diperlakukan.

4. Klarifikasi pemerintah

Sambil menyangkal tuduhan akan adanya eksploitasi buruh dengan cara yang buruk, pemerintah berdalih memberikan mereka hunian tinggal dan berjanji akan meningkatkan keamanan kerja. Pemerintah Qatar juga menginformasikan bahwa dengan adanya undang-undang ketenagakerjaan yang baru, upah minimun dan perihal “kalafa” akan di tinjau ulang. Pada 2021, terkait jam kerja sudah ada perubahan dengan pembatasan yang membuat Qatar termasuk negara yang paling ramah pekerja di kawasan teluk. Menurut pemerintah, kelompok hak asasi manusia pun mengakui bahwa kondisi kerja telah membaik beberapa tahun terakhir walaupun tetap ada beberapa kasus upah belum dibayar, biaya perekrutan ilegal, dan lemahnya penegakan aturan ketenagakerjaan.

Al Janoub Stadium. Source : The Sun
5. Apakah Qatar negara yang bebas?

Qatar dipimpin oleh emirnya (pemimpin), Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani yang bertugas mengendalkan pemerintahan dan peradilan. Partai politik dilarang dan sebagian besar populasi bukanlah warga negara dengan hak sipil atau politik. Dilansir dari laporan Human Right Watch pada Maret 2021, terdapat laporan yang meminta Qatar untuk mereformasi sistem perwalian laki-laki yang membuat ruang gerak kaum perempuan jadi terbatas dikarenakan butuh persetujuan dari anggotan keluarga laki-laki. Homoseksual secara resmi ilegal, tetapi pemerintah juga berjanji akan menyambut pengunjung Piala Dunia dari semua orientasi seksual selama mereka mematuhu aturan umum yang melarang menampilkan afeksi didepan publik termasuk juga untuk pasangan heteroseksual. Namun, permintaan FIFA tentang turnamen Qatar mencakup pedoman bagi pejabat dengan pendekatan “lebih sedikit intervensi, lebih banyak mediasi” dan mempraktikkan “kelonggaran terhadap perilaku yang tidak mengancam integritas fisik atau properti.”

6. Isu boikot

Selain antusiasme dunia yang ditunjukkan menyambut perhelatan pesta akbar sepak bola empat tahunan ini, Piala Dunia 2022 Qatar juga menyembulkan isu akan adanya boikot. Isu itu datang dari pemain dan tim di Norwegia serta beberapa negara lain terhadap topik reformasi ketenagakerjaan di mana banyak buruh migran dipekerjakan seperti budak untuk menyelesaikan pembangunan stadion, HAM, diskriminasi terhadap kelompok minoritas di Timur Tengah, seperti LGBTQ+ yang masih sangat tinggi.

7. Iklim dan cuaca

Pada November, iklim dan cuaca di Qatar sekitar 29 derajat celcius dan udara panas berkurang pada bulan Desember. Menanggapi adanya keraguan publik terhadap kondisi iklim dan cuaca di timur tengah, pihak penyelenggara menyediakan sistem pendingin udara di delapan stadion yang mana juga menjadi tantangan ekstra pada janji dari FIFA untuk menjadikan Piala Dunia ini netral karbon.

8. Aturan perilaku penggemar di Piala Dunia 2022 Qatar

Salah satu isu yang muncul pada Piala Dunia 2022 Qatar ini juga terkait aturan berpakaian bagi para pendukung dan penggemar sepak bola yang datang ke negara yang kental dengan tradisi Islamnya tersebut. Meskipun ada fleksibilitas aturan di hotel bintang lima, aturan menutup aurat dari bahu hingga lutut jika berkunjung di mal dan ruang publik juga tetap berlaku baik bagi laki-laki dan perempuan.

Adanya pro kontra dalam penyelenggaraan Piala Dunia jangan sampai menghalangi kelancaran Anda menikmati tayangan setiap pertandingannya, seperti koneksi Internet yang lemot saat lagi live streaming. Pastikan memiliki koneksi Internet yang berkualitas untuk nonton Piala Dunia 2022 tanpa buffering via Live Streaming, seperti GlobalXtreme yang berkomitmen memberikan yang terbaik kepada pelanggan khususnya di Bali. Melalui jaringan infrastruktur yang memadai, teknisi berpengalaman, dan layanan customer service 24/7 serta didapuk sebagai ISP dengan layanan 5 GHz nomor satu di Bali, GlobalXtreme memberikan penawaran layanan Internet mulai dari 300.000 rupiah dengan kecepatan 75 Mbps sampai 1 Gbps (Dedicated Link) untuk mendukung euforia Piala Dunia Qatar 2022.