Perkembangan teknologi saat ini memungkinkan kita melakukan hampir segalanya lewat kecerdasan buatan (artificial intelegence/AI) pada aktivitas sehari-hari. Baru-baru ini hadir perangkat yang digadang-gadang ada kemungkinan menjadi pengganti smartphone.
Sebuah perusahaan software dan hardware yang asal Amerika Serikat (AS), tepatnya di kota yang terkenal dengan inovasinya, San Fransisco, startup bernama Humane meluncurkan produk AI terbaru mereka. Produk yang mereka beri nama Ai Pin ini bukanlah sekedar produk biasa dan tidak bisa diremehkan walaupun bentuknya yang mungil karena dilengkapi komponen canggih yang diklaim mampu menggantikan tugas dan fungsi dari smartphone.
Dilansir dari The Verge dan Wired, sejak beberapa bulan lalu para pegawainya terlihat pegawainya sedang sibuk mempersiapkan peluncuran perangkat wearable berbentuk persegi kecil ini yang bisa dipasangkan ke baju, kemeja, dan lainnya. Ai Pin yang dirilis seharga $699 dolar AS atau senilai Rp10 juta-an ditambah biaya berlangganan bulanan sekitar $24 (Rp375.000) ini bisa digunakan untuk melakukan panggilan telepon, mengirim pesan, mengambil foto, merekam video, mendengarkan musik, navigasi dan masih banyak.
Selain itu, Anda bisa memberikan perintah (query) melalui Ai Pin yang sudah dilengkapi dengan fitur microfon yang mana serupa dengan layanan Siri di Homepod, Alexa di Amazon Echo, Google Assistant di Google Nest, dan sejenisnya. Perbedaan terbesarnya adalah tak perlu menggunakan frasa pembuka, seperti “OK Google” atau “Hey Siri” untuk memanggil asisten di dalam Ai Pin melainkan cukup menyentuh area sentuh (touchpad) dan mengucapkan perintahnya.
Ditenagai oleh prosesor Snapdragon, AI Pin dilengkapi dengan kamera, kontrol suara, gerakan, dan proyektor kecil. Bukan perangkat yang selalu merekam atau mendengarkan seperti asisten virtual pada umumnya, AI Pin memerlukan aktivasi manual. Pengguna harus mengetuk dan menggeser di touchpad untuk mengaktifkannya, sebuah langkah yang menunjukkan komitmen Humane terhadap privasi.
Ai Pin merespon dengan suara balasan yang keluar dari speaker yang tertanam pada perangkatnya. Tak hanya melalui mikrofon yang tertanam di dalam perangkat tersebut, perintah suara juga bisa diterima melalui perangkat lainnya asalkan tersambung via bluetooth.
Ai Pin diklaim mampu menerjemahkan suara ke bahasa yang kita mengerti serta merangkumnya dengan menambahkan informasi yang ingin diketahui. Tak hanya sampai disitu saja, Ai Pin bisa membacakan artikel dan pesan yang masuk.
AI Pin didesain untuk berinteraksi tidak dengan aplikasi, melainkan dengan model bahasa besar seperti ChatGPT dari OpenAI. Ini adalah perangkat yang mendukung cara berkomunikasi yang lebih alami: berbicara, bukan mengetik. Tetapi, masih banyak yang bertanya-tanya, apa sebenarnya fungsi utama dari AI Pin ini?
Humane melihat Ai Pin sebagai awal dari proyek yang lebih besar, dimana kemajuan perangkat akan sejalan dengan perkembangan model AI yang menjadi dasarnya. Seperti halnya smartphone yang terus berkembang, Humane berharap AI Pin akan mengalami evolusi yang sama, di mana revolusi sejati bukan hanya datang dari perangkat keras, tapi lebih dari apa yang dapat dilakukan dengan perangkat tersebut.
Ai Pin adalah simbol dari visi Humane tentang masa depan teknologi yang lebih manusiawi. Dibuat dengan desain yang khas dan fungsional, Ai Pin tidak hanya sebuah gadget, melainkan sebuah pernyataan tentang bagaimana teknologi dapat lebih terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari tanpa merasa terganggu. Ai Pin adalah perangkat yang didesain untuk semua, memudahkan akses pengetahuan dan informasi, sambil tetap memungkinkan penggunanya untuk tetap hadir dan merasakan pengalaman yang ada disekitarnya.
Humane juga bekerja sama dengan beragam mitra, seperti Microsoft, T-Mobile, Google, OpenAI, Slack, Tidal, dan lain sebagainya untuk meningkatkan pengalaman asisten digital di perangkat wearable ini. Lalu agar bisa menyala seharian, Ai Pin, yang sebenarnya sudah dibekali dengan baterai, juga bisa mengandalkan aksesori lain berupa “Battery Booster”.
Aksesori yang memiliki sifat seperti magnet ini juga berfungsi sebagai alat yang bisa menempelkan Ai Pin di baju pengguna. Adapun segala data yang dicatat, diambil, hingga direkam dengan Ai Pin bisa dikelola melalui platform Humane Center. Humane tak menyebut apakah platform ini merupakan aplikasi atau laman web, namun yang jelas, platform ini tampaknya bisa diakses di komputer (PC).
Apakah Ai Pin akan menjadi norma baru dalam teknologi wearable, atau hanya akan menjadi mainan terbaru bagi para penggemar gadget? Hanya waktu yang akan menjawab. Namun, satu hal yang pasti, Humane telah membuka babak baru dalam perjalanan teknologi wearable, mengundang kita semua untuk membayangkan kemungkinan-kemungkinan baru dalam berinteraksi dengan dunia digital.
Hal ini juga tidak lepas dari kebutuhan akan koneksi Internet yang berkualitas, seperti yang dimiliki oleh GlobalXtreme. Dalam hal ini GlobalXtreme selaku perusahaan jasa layanan Internet di Bali juga terus melakukan pengembangan dan pembaruan dalam pemutakhiran teknologi untuk menunjuang pelayanan kepada pelanggan.
GlobalXtreme memiliki layanan 24/7 dengan harga yang sebanding dengan kualitas mulai dari Rp 300.000 per bulan untuk 100 Mbps lewat Xtreme Lite 100. Cek cakupan di area Anda sekarang dengan klik link ini.