Sebagai raksasa e-commerce dunia, Amazon tak henti berinovasi perihal pengembangan teknologi dalam menangani 13 juta paket setiap harinya sehingga lebih mudah, efisien, dan efektif dengan robot canggih milik mereka. Yang menjadi pertanyaan, apakah hal tersebut akan mengorbankan pekerjaan manusia atau meningkatkan keselamatan mereka atau tidak.
Dilansir dari beragam sumber, pihak Amazon sendiri mengungkapan bahwa akan selalu membutuhkan tenaga kerja manusia karena tidak semua hal bisa digantikan oleh robotik secara otomatis. Menurut Tye Brady dalam wawancaranya dengan BBC tahun 2019 silam mengungkapkan bahwa tantangan mereka adalah bagaimana merancang mesin dengan cerdas untuk memperluas kemampuan manusia.
Namun lagi-lagi hal ini masih sebuah tanda tanya besar mengingat baru-baru ini Amazon menyiapkan robot pengganti manusia bernama Sparrow yang merupakan sistem robot pertama untuk melakukan pekerjaan di gudang dan dilaporkan sebagai pengganti manusia. Pengumuman terjadi pada november lalu sebelum perusahaan yang kini dipimpin oleh Andy Jassy ini dilaporkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 10 ribu pegawainya.
Menurut keterangan resmi Amazon yang GlobalXtreme kutip, robot Sparrow akan memiliki fungsi dan peran untuk identifikasi, memilih dan menangani jutaan item inventaris gudang individual. Dikutip dari CNBC, robot yang merupakan kombinasi dari AI, computer vision, dan suction-cup ‘tangan’ itu bertujuan untuk meminimalkan tugas berulang dan meningkatkan keselamatan para pekerja serta bisa menangani 65% semua produk pra-paket yang tersedia di situs web Amazon.
Robot Sparrow yang diluncurkan saat Konferensi Delivering the Future sedang diuji coba di fasilitas Amazon di Texas. Menurut Jason Mesingger, Manajer produk teknis di Robotika Amazon mengatakan bahwa Sparrow menggunakan kecerdasan buatan, visi komputer, dan perangkat keras canggih untuk memilih dan mengemas barang.
Semenjak akuisisi Amazon dengan Kiva System Inc pada 2012 silam senilai US$ 775 juta, merupakan langkah besar bagi perusahaan melalui teknologi robotik yang akan menunjang kinerja ke depannya. Kiva sendiri merupakan perusahaan yang mengembangkan teknologi robot untuk memindahkan dan mengangkat rak di gudang.
Teknologi yang mereka miliki akan membantu Amazon dalam mempercepat pengiriman barang ke pembelinya seperti yang sudah diterapkan pada beberapa perusahaan rekanan seperti Gap In, Staples Inc dan Crate & Barrel. Teknologi tersebut juga akan mengurangi jumlah pekerja Amazon di gudang demi meningkatkan efisiensi yang kini menjadi “buah bibir” dan kontroversi.
Sparrow sendiri bukanlah robot pertama yang diperkenalkan perusahaan. Teknologi robot lainnya seperti Proteus yang dapat mengangkat, meletakkan, dan memindahkan barang di gudang tanpa campur tangan manusia.
Pengembangan teknologi tak hanya dilakukan perusahaan e-commerce seperti Amazon, tetapi juga Globalxtreme yang bergerak di bidang layanan koneksi Internet yang berupaya mendukung penuh pengembangan dan kemajuan teknlogi di Indonesia. Melalui jaringan infrastruktur yang memadai, teknisi berpengalaman, dan layanan customer service 24/7 serta didapuk sebagai ISP dengan layanan 5 GHz nomor satu di Bali, GlobalXtreme memberikan penawaran layanan Internet mulai dari 300.000 rupiah dengan kecepatan 75 Mbps sampai 1 Gbps (Dedicated Link) dan untuk info lebih lanjut hubungi (0361) 736-811.