Memang seberkembang apa kemajuan teknologi saat ini? Jawabannya adalah sangat pesat dengan hadirnya teknologi kecerdasan buatan atau istilah gaulnya artificial intellegence (AI) yang mana sudah banyak diterapkan di hampir sebagian besar bidang kehidupan. Mungkin Anda mengenal asisten virtual Google atau Siri yang bisa diambil sebagai contoh penerapan teknologi AI.
Dilansir dari Britannica, Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan kemampuan mesin, komputer, atau robot yang dikendalikan komputer untuk melakukan tugas yang dianggap serupa dengan kecerdasan manusia. Biasanya dalam penggunaan teknologi AI kerap diaplikasikan secara umum seperti di terjemahan bahasa, robotika, game, dan masih banyak lagi.
Tapak tilas ke belakang, istilah artificial intelligence itu sendiri pertama kali mencuat sejak dimulainya perkembangan komputer digital di tahun 1940-an. Pada masa tersebut, fokus perhatian adalah pada kemampuan komputer untuk melakukan tugas-tugas yang dapat dilakukan oleh manusia. Dalam hal ini, komputer dapat meniru kemampuan kecerdasan dan perilaku manusia.
Pada tahun 1943, McMulloh dan Pitts mengusulkan model matematis bernama perceptron yang menunjukkan kemampuan neuron dalam otak sebagai saklar on-off dan mampu belajar dari input.
Sumbangan terbesar di bidang AI diawali pada paper Alan Turing yang mencoba menciptakan mesin Turing lewat paper berjudul “Computing Machineri and Intelligence” di mana di dalamnya mendiskusikan syarat sebuah mesin dianggap cerdas. Turing menggambarkan mesin komputasi abstrak pada tahun 1935. Mesin ini terdiri dari pemindai yang bergerak bolak-balik melalui simbol-simbol yang disimpan dalam memori tak terbatas.
Kemudian pada akhir 1955, Newell dan Simon mengembangkan program AI pertama, The Logic Theorist, dan pada 1956, John McCarthy mengadakan konferensi untuk menarik para ahli komputer dan mengusulkan definisi AI sebagai cabang ilmu komputer yang fokus pada pengembangan komputer untuk meniru kemampuan dan perilaku manusia. Pada 1980, riset kecerdasan buatan berkembang pesat di berbagai universitas karena ketersediaan komputer yang semakin murah.
Kecerdasan buatan memerlukan data untuk meningkatkan kecerdasannya, serupa dengan manusia. Proses pembelajaran, penalaran, dan koreksi diri adalah kunci sukses dalam pengembangan AI. Selama proses pembelajaran, AI terus memperkaya pengetahuannya sendiri melalui pengalaman dan data. AI tidak selalu memerlukan interaksi dengan manusia, karena AI dapat belajar secara mandiri berdasarkan pengalamannya saat digunakan.
Walaupun kecepatan pemrosesan dan kapasitas memori program komputer terus meningkat, tetap belum ada program yang mampu menandingi fleksibilitas manusia dalam mengatasi masalah yang kompleks. Namun, ada beberapa program yang telah mencapai tingkat kinerja yang sebanding dengan ahli atau profesional manusia dalam melakukan tugas-tugas spesifik tertentu, seperti diagnosis medis, mesin pencarian, dan pengenalan suara atau tulisan tangan.
Baca juga Pesaing ChatGPT, Alibaba Umumkan Chatbot AI Miliknya
Secara umum, kecerdasan buatan dapat mencakup salah satu dari empat faktor berikut ini:
Berikut adalah beberapa contoh penerapan artificial intelligence yang umum ditemukan dalam dunia nyata, yang telah dikumpulkan oleh GlobalXtreme:
Pengenalan ucapan adalah kemampuan AI untuk mengubah ucapan manusia menjadi format tertulis. Banyak perangkat seluler yang menggunakan teknologi ini untuk memberikan layanan pencarian suara dan pesan singkat yang lebih mudah diakses.
Agen virtual online kini sering digunakan dalam layanan pelanggan atau customer service, dengan kemampuan menjawab pertanyaan umum dan memberikan saran yang dipersonalisasi. Bot pesan di situs e-commerce, aplikasi pesan seperti Slack dan Facebook Messenger, dan asisten virtual dan voice assistants, semuanya menggunakan teknologi AI.
Contoh lain dari AI adalah teknologi DeepFace yang dimiliki oleh Facebook. DeepFace digunakan untuk mengenali wajah orang pada postingan foto, sehingga tidak perlu lagi menandai orang secara manual.
Rekomendasi E-commerce sering menggunakan teknologi AI untuk merekomendasikan produk-produk kepada konsumen. Data mining digunakan untuk memperoleh data dari perilaku konsumen, seperti pencarian dan pembelian produk, untuk merekomendasikan produk yang sesuai dengan preferensi mereka.
Asisten virtual seperti Google Assistant, Siri, dan Alexa, dapat membantu pengguna melakukan tugas-tugas sehari-hari seperti mencatat janji dan acara, melakukan pengiriman pesan, memutar musik, membuka aplikasi, dan lain-lain. Mereka juga dapat belajar dari pengguna untuk memahami preferensi dan kebiasaan mereka.
Beberapa contoh penerapan AI lainnya adalah fitur AI pada kamera smartphone yang dapat melakukan pengaturan kamera sesuai dengan kondisi saat itu, dan teknologi AI pada mobil Tesla yang mampu berjalan tanpa pengemudi.
Dunia kecerdasan buatan (AI) memang tengah jadi perbincangan panas karena kemudahan yang ditawarkan dan tak lepas dari kebutuhan koneksi Internet yang berkualitas, seperti GlobalXtreme selaku penyedia jasa layanan Internet Fiber Optic no. 1 di Bali berkomitmen terus berdampak bagi kemajuan teknologi untuk seluruh lapisan masyarakat dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan melalui jaringan infrastruktur yang memadai, teknisi berpengalaman, dan layanan customer service 24/7. GlobalXtreme memberikan penawaran layanan Internet mulai dari 300.000 rupiah dengan kecepatan 75 Mbps sampai 1 Gbps (Dedicated Internet Access) dan untuk info lebih lanjut hubungi (0361) 736 811.