Perusahaan yang didirikan oleh Larry Page dan Sergey Brin tersebut mengumumkan siap merilis chatbot berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) besutannya sendiri. Bernama Bard, chatbot ini digadang-gadang bakal menjadi pesaing berat Chat GPT yang viral belakangan waktu ini semenjak kemunculannya yang mendapat dukungan dari Microsoft.
Dilansir dari The Guardian, CEO Alphabet, Sundar Pichai dalam kutipannya di blog pribadi menjelaskan bahwa Bard menggunakan model bahasa yang sudah dikembangkan oleh Google sendiri, yaitu LaMDA. Bard berupaya untuk menggabungkan dan mengombinasikan luasnya pengetahuan di dunia dengan kekuatan, kecerdasan, hingga kreativitas model bahasa yang mengacu pada informasi dari web untuk memberikan respons baru dan berkualitas tinggi.
Dengan kemampuan yang dimiliki Bard, Sudar menjelaskan, chatbot AI miliknya memberikan beragam tanggapan berdasarkan informasi paling baru. Google sendiri mengklaim Bard dapat membantu menjelaskan soal penemuan baru yang dibuat oleh teleskop James Webb pada anak sembilan tahun, hingga menjawab pertanyaan tentang siapa pesepak bola terbaik saat ini, dan sampai memberikan informasi mengenai latihan yang dilakukannya.
Sundar belum menjelaskan secara rinci fungsi dari Bard, ia hanya memberikan gambaran tampilan awal aplikasi tersebut yang bisa diakses melalui suatu kolom pencarian.Untuk saat ini, informasi menyebut Bard ini masih dalam tahap uji coba.
Google memastikan teknologi AI terbaru mereka tersebut, seperti LaMDA, PaLM, Imagen, hingga MusicLM akan diintegrasikan pada fitur Google Search. Sehingga dengan inovasi terbaru ini, mesin pencari Google akan bisa menyaring informasi yang kompleks dari beragam perspektif yang dihadirkan dalam format yang lebih sederhana untuk mudah dicerna.
Tren Artificial Intelligence seperti yang dimiliki chatbot Chat GPT memang tengah menjadi “buah bibir” yang bahkan viral diperbincangkan karena kemampuannya menghasilkan beragam konten yang terbilang kredibel. Mulai dari esai akademis, lamaran kerja, dan konten website.
Meski berbagai fungsinya sudah diumbar, Sundar tidak menyebutkan di mana pengguna bisa mengakses dan menggunakan Bard karena baru bisa dijajal oleh sejumlah “penguji terpercaya” saja. Para penguji tersebut berasal dari grup pengguna yang unik dan berbeda, baik secara kategori atau demografi, serta lokasi dan wilayahnya.
Sebuah studi mengungkap pesatnya pertumbuhan dari chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) garapan OpenAI, Chat GPT di mana pertumbuhannya berhasil melampaui kecepatan TikTok, aplikasi, atau layanan populer lainnya. Dalam laporan tersebut, pengguna Chat GPT pada bulan Januari 2023 sudah mencapai lebih dari 100 juta pengguna sejak kemunculannya pada November 2022 lalu.
Dilansir Engadget, dalam bulan pertama dirilis, Chat GPT sudah memiliki sekitar 57 juta pengguna aktif bulanan dan Januari 2023, platform itu sudah mendapat kunjungan dari sekitar 13 juta pengguna setiap harinya. Sedangkan TikTok sendiri membutuhkan waktu setidaknya 9 bulan setelah rilis untuk mendapatkan 100 juta pengguna bulanan dengan popularitasnya di generasi muda.
Tak hanya Tiktok, Analis UBS, Llyod Walmsley mengungkapkan instaram membutuhkan waktu sekitar 2,5 tahun untuk mencapai titik tersebut. Namun, para peneliti mengungkapkan perlu adanya perhatian bagi aplikasi chatbot tersebut untuk bisa mempertahankan minat pengguna dalam pengguna di beberapa bulan mendatang
Karena popularitas Chat GPT yang memang tengah jadi perbincangan dan seolah mengancam Google, “kode merah” mulai dinyalakan untuk merespon tren ini dengan segera mengembangkan teknologi AI mereka. Sampai pada akhirnya Google masuk dalam “mode serius” untuk segera merilis pesaing Chat GPT dan bahkan berencana memamerkan 20 produk AI mereka di tahun ini.
Chat GPT sendiri hadir dengan cara yang lebih efisien dan menghadirkan solusi yang jauh lebih baik kepada pengguna ketimbang Google. Chatbot akan menjawab pertanyaan pengguna dengan bahasa yang natural.
Dilansir dari laman Gizchina kreator Gmail, Paul Buccheit mengungkapkan bahwa formula yang dikembangkan Chat GPT dengan chatbotnya dinilai lebih efisien dan menghadirkan solusi yang jauh lebih baik kepada pengguna ketimbang Google Search. Dengan bahasa yang natural saat merespon pengguna, Paul Buccheit menilai formula yang tengah dikembangkan Chat GPT memanjakan Anda mendapatkan info yang konsisten dan cerdas sehingga tidak heran jika mereka mengalahkan Google dan raksasa lainnya di area tersebut.
Paul memuji kemampuan ChatGPT dalam menghasilkan teks yang humanis dan mampu memahami serta menanggapi pengguna secara intuitif. Selain itu hasilnya pun akurat dan menawarkan pengalaman pengguna yang lebih baik, sehingga jauh melampaui apa yang saat ini ditawarkan Google kepada penggunanya di sistem pencarian Google Search.
Pengembangan inovasi teknologi tak hanya dilakukan oleh Google atau Chat GPT, tetapi juga GlobalXtreme sebagai perusahaan jasa layanan Internet Fiber Optic no. 1 di Bali. Kami berkomitmen terus berdampak bagi kemajuan teknologi untuk seluruh lapisan masyarakat dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan melalui jaringan infrastruktur yang memadai, teknisi berpengalaman, dan layanan customer service 24/7. GlobalXtreme memberikan penawaran layanan Internet mulai dari 300.000 rupiah dengan kecepatan 75 Mbps sampai 1 Gbps (Dedicated Link) dan untuk info lebih lanjut hubungi (0361) 736-811.