YouTube, platform video milik Google, terus memperkuat inisiatifnya dalam dunia gaming. Berdasarkan laporan dari The Wall Street Journal, YouTube dikabarkan sedang menguji produk baru yang bernama ‘Playables’. Inovasi ini dipandang sebagai usaha penting yang berpotensi merubah cara kita menikmati konten di YouTube.
Dilansir The Verge, ‘Playables’ sedang dalam tahap pengembangan dan dikabarkan memungkinkan pengguna memainkan game secara langsung di platform YouTube. Pengguna bisa mengakses dan memainkan game ini melalui aplikasi YouTube di perangkat iOS dan Android atau melalui browser di desktop.
Menurut gambaran yang ada, salah satu game yang akan disertakan dalam layanan ini adalah ‘Stack Bounce’, sebuah permainan arkade di mana pemain berusaha menghancurkan lapisan batu bata dengan bola yang memantul. Game ini mirip dengan game klasik Atari, Breakout. Meski demikian, masih sulit untuk memastikan sebelum melihat tangkapan layar.
YouTube sendiri masih enggan mengkonfirmasi adanya inisiatif ini. “Gaming telah lama menjadi fokus di YouTube,” ungkap juru bicara Alex McQuiston. Pihaknya terus bereksperimen dengan fitur baru, tetapi saat ini belum ada yang bisa mereka umumkan untuk dirilis ke publik.
Pengembangan ‘Playables’ ini menarik, mengingat beberapa perusahaan media sosial seperti ByteDance dan Snap justru mengurangi investasi mereka di bidang gaming. Sementara itu, Netflix terus mempromosikan inklusi game gratis dalam paket langganannya.
YouTube sudah memiliki pustaka konten gaming yang besar, termasuk siaran langsung dan video yang direkam sebelumnya. Google pernah mencoba memisahkan konten ini ke dalam aplikasi tersendiri dengan meluncurkan YouTube Gaming pada tahun 2015. Namun, inisiatif ini dihentikan pada tahun 2019 karena menyebabkan “banyak kebingungan merek”.
Seperti disebutkan di awal, Google resmi menutup proyek Stadia per Januari lalu. Stadia awalnya diluncurkan pada Maret 2019 dalam ajang Game Developer Conference (GDC), dan diramalkan bakal membawa “cara baru dalam bermain game”. Namun, ambisi Google ini tak berjalan lancar dan hanya bertahan tiga tahun.
Pada saat pengumuman penutupan layanan September lalu, Vice President and General Manager Stadia, Phil Harrison, mengatakan bahwa layanan ini terpaksa harus ditutup karena kurang diminati oleh pengguna.
Selain itu, Google pernah mencoba merambah pasar game streaming dengan Stadia. Sayangnya, upaya ini tidak berjalan lancar dan akhirnya ditinggalkan hanya lebih dari tiga tahun setelah peluncuran. Saat mengumumkan penutupan Stadia, wakil presiden dan manajer umum layanan tersebut, Phil Harrison, menyatakan bahwa perusahaan melihat “peluang yang jelas untuk menerapkan teknologi [Stadia] ke bagian lain dari Google seperti YouTube, Google Play, dan upaya Realitas Tambah (AR) kami.”
Kini, dengan ‘Playables’, YouTube berharap bisa menarik lebih banyak pengguna untuk saling berinteraksi di platformnya dalam jangka waktu lebih lama. Masih belum jelas bagaimana YouTube berencana untuk mendapatkan keuntungan dari ‘Playables’, tetapi sudah jelas bahwa game interaktif bisa membawa banyak manfaat bagi platform seperti YouTube. Kami tunggu saja pengembangan selanjutnya dari inovasi ini.
Pastikan gunakan koneksi Internet berkualitas, seperti GlobalXtreme untuk pengalaman main Youtube yang lancar tanpa hambatan. GlobalXtreme selaku penyedia jasa layanan Internet Fiber Optic no. 1 di Bali berkomitmen terus berdampak bagi kemajuan teknologi untuk seluruh lapisan masyarakat dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan melalui jaringan infrastruktur yang memadai, teknisi berpengalaman, dan layanan customer service 24/7.
GlobalXtreme memberikan penawaran layanan Internet mulai dari 300.000 dan untuk info lebih lanjut hubungi (0361) 736 811.