Web3 Berbasis Blockchain dengan Sistem Terdesentralisasi

Web3: Kehadiran Generasi Ketiga Teknologi Web Berbasis Blockchain dengan Sistem Terdesentralisasi

Web3, generasi ketiga evolusi teknologi web berbasis blockchain yang terdesentralisasi, memanfaatkan teknologi machine learning dan kecerdasan buatan untuk menciptakan platform cerdas dan adaptif.

Seiring berjalannya waktu, teknologi semakin berkembang dengan pesat, salah satunya kehadiran Web3 yang merupakan generasi ketiga dari evolusi teknologi web berbasis blockhain dan mempunyai sistem yang terdesentralisasi. Dalam implementasinya, Web3 memanfaatkan teknologi machine learning dan kecerdasan buatan (artificial intelegence/AI) untuk pemanfaatan platform yang lebih cerdas dan adaptif.

Dilansir dari Tech Target, World Wide Web atau Web sendiri merupakan pondasi dari bagaimana Internet dipergunakan lewat hadirnya situs website dan layanan aplikasi. Saat ini, generasi Internet yang kita gunakan adalah Web2 di mana platform seperti Instagram, Meta, dan lainnya yang menggunakan data pribadi kita sebagai nilai tukarnya.

Perbedaan mendasar yang bisa Anda temui antara Web2 dan Web3 adalah pada sistem desentralisasi yang mana ini memungkinkan user menggunakan aplikasi apapun dalam Web3 tanpa harus mengorbankan data pribadi.

Baca juga Bersiap Sambut Tren Teknologi Teratas Di Tahun 2023

Selain menggunakan teknologi blockchain dan bersifat desentralisasi, terdapat komponen penting lain yang menjadikan Web3 semakin canggih, yaitu composability. Kemampuan komposisi atau composability yang baik memungkinkan Web3 dapat digunakan secara open-source oleh banyak orang serta dapat berkembang lebih cepat daripada sistem yang masih bersifat sentral.

Kelebihan Web3

Menurut informasi yang dikumpulkan GlobalXtreme dari beragam sumber, Web3 memiliki keuntungan atau kelebihan yang berasal dari struktur atau sistemnya yang terdesentralisasi. Jika dibahas lebih rinci, dari sistem desentralisasi tersebut dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

  1. Lebih privasi

Pada praktiknya Web 3.0 memprioritaskan keamanan dan privasi, daripada pengawawsan dan kontrol. User sendiri akan punya kontrol penuh atas kerahasiaan serta keamanan data mereka. Hal ini didukung dengan adanya opsi untuk membagikan atau merahasiakan informasi.

  1. Keamanan

Teknologi blockchain sendiri lebih baik dalam hal keamanan dari peretasan dibandingkan versi Internet Web 2.0. Akan lebih sulit bagi para hacker atau peretas untuk mengeksploitasi jaringan dan jika ada yang melakukanpun akan tercatat dalam data histori

  1. Semantic Web

Semantic Web merupakan evolusi berikutnya dari Internet yang mampu meningkatkan seluruh pengalaman platform berbasis web. User bisa memanfaatkan teknologi ini untuk online data repository (sebuah set data yang diisolasi untuk diproses yang digunakan dalam pelaporan dan analisis data), menentukan kosakata, dan menetapkan aturan dalam penanganan data.

  1. Konektivitas

Keterkaitan antara data dan Web3 sangat penting karena adanya semantic content yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna. Dalam tingkat konektivitas yang lebih baru, Web3 memanfaatkan semua data yang tersedia untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik dan efektif. Dengan menggunakan data secara optimal, Web3 dapat menghasilkan hasil yang lebih baik dalam meningkatkan konektivitas dan pengalaman pengguna secara keseluruhan.

Aplikasi dan Layanan yang dapat dikases dalam Web3

Berikut ini beberapa layanan dan aplikasi yang dapat diakses dalam Web3 yang berbasis blockchain.

  1. NFT

Dilansir dari Forbes, Non-Fungible Token, yang disebut juga NFT, merupakan aset digital yang dilengkapi dengan metadata yang unik dan terlampir pada token. Fungsi token ini dapat digunakan untuk tujuan koleksi digital, pemungutan suara, aplikasi tata kelola, maupun dalam bentuk permainan.

  1. DeFi

Decentralized Finance (DeFi) adalah teknologi populer yang mampu membuat uang konvensional yang disetor ke bank sentral, menjadi format digital. Teknologi ini mampu mengeliminasi peran bank sentral, dengan pemakaian ledger (buku transaksi mengacu pada prosedur pembukuan dalam dalam sebuah sistem keuangan) yang transparan dan jauh lebih aman karena berada dalam blockchain.

  1. Cryptocurrency

Dilansir dari Forbes, Cryptocurrency seperti contohnya Bitcoin, adalah aplikasi Web3 yang menciptakan dunia mata uang baru yang terpisah dari dunia sejarah mata uang fiat (uang yang secara resmi dikeluarkan oleh pemerintah sebuah negara, di mana uang tidak mengacu pada harga emas maupun komoditas fisik lainnya).

  1. dApp

Aplikasi terdesentralisasi (dApps) adalah aplikasi yang dibangun di atas teknologi blockchain dan menggunakan kontrak pintar (smart contract) untuk memberikan layanan dalam pendekatan terprogram yang dicatat dalam buku besar (ledger).

  1. Cross-Chain Bridges

Terdapat beberapa blockchain di dalam ekosistem Web 3.0. Keterhubungan antara blockchain-blockchain tersebut kemungkinan dapat dicapai melalui cross-chain bridges, yaitu teknologi yang berfungsi untuk menghubungkan dua blockchain yang berbeda.

  1. DAOs

Decentralized Autonomous Organization atau DAO, merupakan sebuah protokol blockchain yang bersifat open-source dan diatur oleh seperangkat aturan. DAO dirancang untuk berfungsi sebagai entitas pengorganisasian pada layanan Web3, dengan menyediakan struktur dan tata kelola dalam pendekatan terdesentralisasi.

Dalam pengembangannya, sudah pasti Web3 membutuhkan jaringan koneksi Internet yang baik dan bermutu, seperti contohnya GlobalXtreme. GlobalXtreme selaku penyedia jasa layanan Internet Fiber Optic no. 1 di Bali berkomitmen terus berdampak bagi kemajuan teknologi untuk seluruh lapisan masyarakat dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan melalui jaringan infrastruktur yang memadai, teknisi berpengalaman, dan layanan customer service 24/7. GlobalXtreme memberikan penawaran layanan Internet mulai dari 300.000 rupiah dengan kecepatan 75 Mbps sampai 1 Gbps (Dedicated Internet Access) dan untuk info lebih lanjut hubungi (0361) 736 811.